🌙 Jejak Sunan Gunung Jati: Menghidupkan Tajug dan Mengangkat Martabat Fakir Miskin
Kuningan, Juli 2025 — Dalam sejarah dakwah di tanah Jawa bagian barat, nama Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) bukan hanya dikenal sebagai seorang wali besar dan pemimpin Kerajaan Cirebon, tetapi juga sebagai tokoh yang memegang teguh amanat spiritual: “Kula nitip tajug lan fakir miskin.”
Ungkapan ini, yang berarti "Aku titip masjid dan orang-orang fakir miskin", telah menjadi pegangan hidup para pewaris perjuangan beliau — termasuk para imam tajug di wilayah Kuningan dan sekitarnya.
🕌 Tajug: Benteng Spiritual Desa
Bagi Sunan Gunung Jati, tajug (langgar atau musala) bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat peradaban desa. Di sinilah ilmu, akhlak, dan nilai-nilai keislaman ditanamkan kepada masyarakat sejak dini. Para imam tajug berperan sebagai penjaga spiritual kampung, meski sering kali tanpa penghargaan materi.
❤️ Membela Fakir Miskin
Selain memperkuat fungsi tajug, Sunan Gunung Jati juga menekankan pentingnya merangkul dan memberdayakan kaum dhuafa, yang seringkali terlupakan oleh struktur sosial. Ia mendorong pemimpin agar berpihak pada mereka yang tidak bersuara — para guru ngaji, janda tua, anak yatim, dan petani miskin.
✊ KOMIT Menghidupkan Amanat Wali
Kini, Komunitas Imam Tajug (KOMIT) mencoba menghidupkan kembali semangat itu. Dengan gerakan sosial-keagamaan berbasis tajug dan pemberdayaan imam, KOMIT hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman. Program-program seperti:
-
Pengajian dan pembinaan akhlak
-
Santunan untuk guru ngaji dan imam
-
1000 warung untuk istri imam tajug
-
Munajat dan dzikir untuk keberkahan daerah
... semuanya berakar pada nilai-nilai yang diwariskan Sunan Gunung Jati.
“Kami ingin menjadikan tajug kembali hidup, bukan hanya sebagai tempat sholat, tapi pusat perubahan. Seperti yang dititipkan Wali Songo,” ujar salah satu pengurus KOMIT.
📌 Harapan ke Depan
Dengan mengusung nilai kearifan lokal dan warisan spiritual para wali, KOMIT berharap pemerintah daerah dan masyarakat dapat bersama-sama mengangkat derajat imam tajug dan kaum fakir miskin, sebagai bentuk nyata menjalankan amanat para pendahulu.
📢 Mari jadi bagian dari gerakan ini. Hiduplah kembali tajug, bangkitlah martabat imam, dan sejahteralah fakir miskin — sebagaimana yang dititipkan Sunan Gunung Jati.